Laporan Wartawan Kompas Ichwan Susanto
MANOKWARI, KOMPAS - Pendidikan keterampilan dinilai lebih cocok dikembangkan di Indonesia. Pasalnya, pendidikan menengah kejuruan langsung menghasilkan tenaga yang dapat langsung diserap perusahaan.
Namun di Indonesia, masyarakat awam masih memandang SMK memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan pendidikan SMA. Stigma ini, ditunjukkan dengan sejumlah 70 persen siswa pendidikan menengah bersekolah di SMA dan 30 persen saja di SMK.
Lukman Hakiem, anggota Komisi X DPR, Rabu (4/4), mengatakan stigma ini harus diubah. “Pendidikan SMK lebih cocok bagi siswa Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja,” ujar dia saat bersama tim Komisi X mengunjungi SMK 2 Manokwari.
Ia mengatakan pemerintah bersama DPR telah bersepakat mengubah porsi jumlah siswa di SMA dan SMK. Pada tahun 2009, ditargetkan 70 persen siswa menempuh pendidikan SMK dan 30 persen SMA.
Sepatah Kata Dari Saya
Assalamualaikum Wr. Wb.
Terima kasih anda telah mengunjungi blog saya. Blog ini ditujukan sebagai sarana komunikasi antara saya dan ummat. Mudah-mudahan blog ini dapat bermanfaat bagi anda. Saya harap, anda berkenan memberikan kritik dan masukan anda ke email lukman.hakiem@yahoo.co.id . Kritik dan masukan anda sangat berarti bagi saya dalam mengabdi dan melayani ummat, demi melanjutkan pengabdian untuk kemaslahatan bersama.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih anda telah mengunjungi blog saya. Blog ini ditujukan sebagai sarana komunikasi antara saya dan ummat. Mudah-mudahan blog ini dapat bermanfaat bagi anda. Saya harap, anda berkenan memberikan kritik dan masukan anda ke email lukman.hakiem@yahoo.co.id . Kritik dan masukan anda sangat berarti bagi saya dalam mengabdi dan melayani ummat, demi melanjutkan pengabdian untuk kemaslahatan bersama.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar