"Mengingatkan saya pada pidato Bung Karno tahun 1959: Djalan Revolusi Kita (Djarek)."
Rabu, 7 April 2010, 05:40 WIB
Siswanto, Ismoko Widjaya
|
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakiem memuji pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai pidato yang sangat ideologis.
"Mengingatkan saya pada pidato Bung Karno tahun 1959: Djalan Revolusi Kita (Djarek)," kata Lukman dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews.
Dia mengatakan jika PDIP bisa mewujudkan di tataran kenyataan, hal itu akan luar biasa. "Beberapa koreksi Mega terhadap praktik demokrasi dan ketatanegaraan, menarik untuk dikaji lebih mendalam," kata Lukman.
Secara pribadi, dia setuju dengan Mega bahwa Indonesia harus dikembalikan ke jati diri. "Pancasila sebagai gentlement agreement antara kaum kebangsaan dan kaum Islam," kata dia.
Dalam pembukaan Kongres III PDIP di Bali, Megawati menyemangati kadernya untuk terus memperjuangkan rakyat meski tidak harus berada di dalam pemerintahan.
Megawati prihatin karena politik saat ini dinilai hanya dipandang sebagai alat kekuasaan dan bagi-bagi kekuasaan.
"Mengingatkan saya pada pidato Bung Karno tahun 1959: Djalan Revolusi Kita (Djarek)," kata Lukman dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews.
Dia mengatakan jika PDIP bisa mewujudkan di tataran kenyataan, hal itu akan luar biasa. "Beberapa koreksi Mega terhadap praktik demokrasi dan ketatanegaraan, menarik untuk dikaji lebih mendalam," kata Lukman.
Secara pribadi, dia setuju dengan Mega bahwa Indonesia harus dikembalikan ke jati diri. "Pancasila sebagai gentlement agreement antara kaum kebangsaan dan kaum Islam," kata dia.
Dalam pembukaan Kongres III PDIP di Bali, Megawati menyemangati kadernya untuk terus memperjuangkan rakyat meski tidak harus berada di dalam pemerintahan.
Megawati prihatin karena politik saat ini dinilai hanya dipandang sebagai alat kekuasaan dan bagi-bagi kekuasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar