Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta - Upaya penyergapan teroris di Temanggung, Jawa Tengah sudah menjadi perhatian publik yang sangat luas. Apalagi diberitakan media secara langsung bahwa sosok yang sedang disergap itu adalah gembong teroris Noordin M Top. Namun sampai saat ini aparat belum mengumumkan siapa sesungguhnya teroris yang tewas itu."Untuk menjaga reputasi dan kredibilitas, aparat kepolisian harus segera mengungkap siapa teroris yang tewas di Temanggung itu. Karena proses penyergapannya begitu dramatis sehingga seperti tayangan reality show," kata Wakil Ketua FPPP Lukman Hakiem kepada detikcom, Senin (10/8/2009).
Menurut Lukman, harusnya dalam setiap operasi, polisi lebih mengutamakan hasil daripada publikasinya. Dengan cara disiarkan langsung oleh beberapa TV, proses penyergapan itu hanya akan menjadi beban polisi jika ternyata teroris yang ditangkap bukanlah Noordin M Top."Dalam hal ini, sepertinya aparat kepolisian harus belajar kepada Kopassus dalam hal operasi. Diam-diam tapi kena, seperti pas pembebasan pembajakan pesawat woyla. Hanya dalam hitungan menit. Nggak ramai-ramai sampai 17 jam, apalagi kalau ternyata itu bukan target utama," kata Lukman.
Aparat kepolisian diminta lebih berhati-hati dalam menerima informasi soal masukan keberadaan Noordin M. Top. Karena jika informasi yang masuk ditelan mentah-mentah, kejadiannya bisa sangat fatal dan dramatis seperti di Temanggung."Saya mengira, banyak tayangan TV yang mengatakan penyergapan di Temanggung itu merupakan Noordin M Top karena info dari Aris dan temannya yang ditangkap sebelumnya. Dalam hal ini polisi harus bisa memilah betul informasi yang masuk," pungkasnya.(yid/iy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar