Djibril Muhammad & Anton Aliabbas
INILAH.COM, Jakarta - Langkah polisi yang mengintai ceramah selama ramadhan dianggap menyesatkan. Walaupun kebijakan tersebut dikeluarkan guna menghalau disusupkannya kelompok jaringan teroris Noordin M Top.
Wakil Ketua Fraksi PPP DPR Lukman Hakiem menilai langkah tersebut 100% pengulangan cara Orde Baru. Bahkan, menurutnya, sekarang justru polisi yang menjadi teroris.
"Ini definisi & anggapan sangat keliru serta kebijakan sesat & tidak beralasan, karena itu harus ditolak," sebutnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Minggu (23/8).
Setelah gagal memainkan sandiwara di Temanggung, tutur Lukman, kini Polri memainkan bola panas melawan Islam. Melalui Kadiv Humas, Polri resmi mengumumkan akan mengawasi kegiatan dakwah Islam selama Ramadhan.
"Polisi jelas-jelas telah mendefinisikan dan menganggap Islam sebagai teroris yang harus diawasi," tutur dia.
Ia mengatakan, teroris merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sedangkan Islam, bagi Lukman adalah rahmat dan pelopor humanisme sejagad.
"Kini dakwah Islam diawasi, tidak mustahil besok Polisi akan mengawasi sektor kehidupan yang lain, termasuk kebebasan pers! Inilah hadiah Ramadhan dari capres terpilih SBY!," tandas Lukman. [jib]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar