Sepatah Kata Dari Saya

Assalamualaikum Wr. Wb.

Terima kasih anda telah mengunjungi blog saya. Blog ini ditujukan sebagai sarana komunikasi antara saya dan ummat. Mudah-mudahan blog ini dapat bermanfaat bagi anda. Saya harap, anda berkenan memberikan kritik dan masukan anda ke email lukman.hakiem@yahoo.co.id . Kritik dan masukan anda sangat berarti bagi saya dalam mengabdi dan melayani ummat, demi melanjutkan pengabdian untuk kemaslahatan bersama.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.




Kegiatan Saya

Lukman_Hakiem's Profile Pictures album on Photobucket

21 Juni 2009

Saling Klaim Damai Aceh, Tim JK Minta Kubu SBY Balajar dari Sejarah Roem-Royen

Senin, 15/06/2009 11:58 WIB
Muhammad Nur Hayid - detikPemilu

Jakarta - Sejarah mencatat M Roem yang bukan presiden, bukan wakil presiden ataupun bukan perdana menteri, namanya harum diabadikan dalam perjanjian Roem-Royen. Soekarno dan Mohammad Hatta tidak pernah menuding M Roem melanggar etika.Dalam kasus polemik saling klaim dalam keberhasilan perdamaian Aceh, kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diimbau belajar pada sejarah tersebut. Imbauan disampaikan Jubir Timkamnas JK-Wiranto Lukman Hakiem saat berbincang dengan detikcom, Senin (15/6/2009)"Debat siapa yang berjasa dalam mewujudkan perdamaian di Aceh jangan hanya dilihat dari posisi presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara. Juga jangan mengambil contoh AS sepotong-sepotong," kata Menurut politisi PPP yang menjadi tim sukses JK-Wiranto ini, soal perdamaian Aceh harus dilihat dari beberapa hal. Pertama, yang berkompetisi sekarang presiden incumbent dengan wapres incumbent. Keduanya mempunyai keberhasilan yang bermanfaat bagi pemerintah, negara dan rakyat. Di AS, hal ini tak mungkin terjadi."Di era keterbukaan seperti sekarang ini, amat sah seseorang mengungkapkan peran lebihnya di pemerintahan agar rakyat tahu mana yang kerja, mana yang hanya jaga badan. Kedua, sejarah mencatat M Roem yang bukan presiden, bukan wakil presiden ataupun bukan perdana menteri, namanya harum diabadikan dalam perjanjian Roem-Royen. Soekarno dan Hatta tidak pernah menuding M Roem melanggar etika," paparnya.Lukman menceritakan, pada tahun 1950-an ketika ekonomi Indonesia dalam kondisi sangat bagus, rakyat memuji Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai arsitek kemakmuran waktu itu. Namun hal itu tidak membuat pasangan Soekarno-Hatta marah dan melarang orang memuji Soemitro dengan mengatakan Soemitro melanggar etika pemerintahan. "Ini fakta sejarah yang harus diteladani. Mustahil dan tidak masuk akal, JK akan berkampanye dengan menyatakan 'dalam pemerintahan sekarang, semua itu karena kehebatan SBY'. Proporsional lah dalam melihat masalah, dan jangan sekali-kali melupakan sejarah," pungkasnya.

Tidak ada komentar: