"Saya sendiri kaget pas ditelepon kawan pagi tadi. Saya nggak tahu itu. Jadi memang ada diskusi, tapi informal soal masa depan Parmusi, apakah akan terus menjadi ormas, atau menjadi partai politik. Itu belum ada keputusan," kata Lukman kepada detikcom, Jumat (25/6/2010).
Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar PPP ini, untuk membuat keputusan resmi yang strategis seperti berpindah dukungan dari PPP ke Golkar, harus diputuskan dalam Muktamar. Apalagi dalam Muktamar Parmusi yang lalu, ditetapkan bahwa Parmusi menyatakan diri sebagai organisasi yang akan setia mendukung PPP.
"Kalau membuat keputusan itu, tidak bisa orang perorang. Harus Rapat Pleno atau bahkan Muktamar yang memutuskan. Apalagi dalam AD/ART sempat ditegaskan bahwa Parmusi mendukung PPP," terangnya.
Selain itu, jika ada dorongan membawa Parmusi ke Golkar, sebaiknya dibuka juga pikiran dan wacana untuk membawa Parmusi ke Demokrat. Sebab, beban sejarah jika bersama Demokrat akan lebih ringan jika harus bersama dengan Golkar.
"Kalau ada opsi gabung dengan Golkar, saya kira harus dipertimbangkan juga opsi bergabung dengan Demokrat. Sebab, sejarah Golkar tidak bisa dilepaskan dari Orba. Sementara Demokrat tidak punya beban sejarah," terangnya.
Sebelumnya diberitakan Ketum Parmusi Bachtiar Chamzah mengisyaratkan akan membawa Parmusi merapat ke Golkar. Sebabnya, Bachtiar kecewa karena PPP tidak memberikan perlindungan atas kasus yang dihadapinya.
(yid/fay)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar